Apa kau tahu rasanya merindu sayang?
Ahh tentu saja kau tahu, kau pasti pernah mengalaminya
Rasanya seperti …
Ahh aku tak pandai merangkai kata untuk menjelaskannya sayang
Yang aku tahu pasti merindu itu menyiksa dan menyakitkan
Entah mengapa beberapa hari ini aku merindukanmu (lagi)
Apa kau juga begitu?
Sudah berapa lama yah kita tak bertemu?
Mmmnn yah! Sejak hari itu
Kau tahu, itu sudah berbulan-bulan sayang
Sayang, rindu kali ini berbeda
Rindu itu memboikot hati dan pikiranku!
Kau tahu rasanya menginginkan sesuatu tetapi sekaligus tak boleh memilikinya??!
Seperti itulah rasanya sayang
Aku sungguh merindukanmu, tetapi di satu sisi ada sesuatu yang menahanku untuk menghubungimu untuk sekedar menanyakan kabarmu
Aku sebut Itu ‘batas’ sayang
‘batas’ yang kita ciptakan ketika kita mengakhiri semuanya
‘batas itu seperti tali tak terlihat yang membagi ‘wilayah’ kita
Aku tak boleh menginjak ‘wilayah’ mu dan sebaliknya kau sayang
Tetapi Kau sungguh egois sayang, kau mengambil seluruh ruang dihati dan pikiranku!
Membuatku buntu dan tersiksa!
Kau juga membuat hatiku mengkhianati pikiranku!
Kau tahu? Di satu sisi hatiku sangat merindukanmu, tapi di sisi lain logika ku berulang kali menentangnya dan mengatakan “untuk apa kau merindu? dia tak punya hak menyita seluruh ruang di hati dan pikiranmu!”
Jadi apa yang harus ku lakukan sekarang sayang?
Bisakah kau membantuku?
*Dan sumpah demi kamu, aku membencimu sayang! (R)